Mitos Mengenai Pernikahan
Berbagai penjuru duniapun sejak Zaman dahulu kala memang sudah lekat dengan yang namanya adat istiadat daerah dan mitos-mitos. Mulai dari kehidupan sehari-hari, hingga pernikahan . Pada dasarnya, mitos diciptakan
oleh manusia sendiri yang bertujuan untuk melakukan sesatu dengan benar untuk
mendapatkan hasil yang sempurna serta menghindari keburukan.
Dari situlah munculnya adat budaya dan juga kepercayaan yang berbeda dari masing-masing daerah. Sebagian besar mitos-mitos yang
ada memang belum tentu benar, namun nggak ada salahnya untuk kamu memperhatikan
beberapa mitos tersebut untuk menggelar pesta pernikahan.
Hitungan Weton (hari pasaran / lahir , kalau orang jawa bilang)
Biasanya tradisi ini dikenal
masih dianut oleh beberapa budaya di Indonesia, mereka menggabungkan tanggal
lahir pasangan tersebut untuk mendapatkan hari baik. Tapi bukan hanya di
adat Jawa saja, di Inggris pun juga ada hari baik untuk menikah yang
dipilih di hari Rabu. kalau menurut saya semua hari sih baik, tergantung adat-istiadatnya masing-masing dan kepercayaan masing-masing adat.
Warna
putih
Sudah menjadi kepercayaan sejak
dulu bahwa gaun pernikahan lebih baik menggunakan warna putih. Kembali lagi ke
kepercayaan bahwa putih merupakan lambang kesucian, kemurnian dan kepolosan.
Konon, dipercaya juga untuk menghindari warna merah dan hitam untuk gaun
pernikahan. Merah dilambangkan identik dengan kematian sedangkan hitam
dipercaya identik dengan kesedihan. Namun seiring berkembangnya zaman, banyak
juga pengantin yang tidak menggunakan warna putih, namun menggunakan warna lain
favoritnya.
Janur kuning
Janur kuning di pernikahan, tidak terfikir di benak kita sewaktu kita menghadiri pernikahan yang adatnya orang jawa pasti terdapat hiasan janur kuning di depan pintu masuk maupun di pelaminan,
pemasangan janur kuning pasti ada maksut tersendiri, asal kata janur berasal dari bahasa jawa yaitu sejane neng nur yang berarti arah menggapai cahaya illahi sang pencipta, dan Kuning yaitu sabda dadi, yang berarti kun fayakun Allah SWT yang berasal dari hati dan jiwa yang bersih. Begitu dalam makna religi pada kata janur kuning, dimana pihak yang memiliki hajat pesta resepsi pernikahan disimbolkan harapannya untuk menggapai ridho Illahi dengan ketetapan Allah SWT.
Berdasarkan kepercayaan Yunani
dan Romawi, menyematkan cincin pernikahan di jari manis kiri akan langsung
terhubung langsung ke jantung. Karena pembuluh darah di jari manis kiri yang
disebut dengan vena amoris ini dikenal dengan vena cinta.
Itulah tadi sebuah mitos dan adat istiadat suatu daerah dalam menjelang pernikah, semoga artikel tersebut dapat bermanfa'at, negara indonesia bermacam-macam suku bangsa bermacam-macam bahasa tetapi tetap satu, jangan sampai kita terpecah belah karna perbedaan adat-istiadat.
Semoga artikel Mitos Mengenai Pernikahan bermanfaat bagi Anda. Jika kamu suka dengan artikel Mitos Mengenai Pernikahan ini, like dan bagikan ketemanmu.
Posting Komentar